BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 24 Maret 2011

Bunga Teratai, Tanaman Hias plus Menyehatkan

Teratai kini banyak dijumpai di kota-kota besar baik yang ditanam di dalam pot, jambangan, maupun di kolam taman. Utamanya masyarakat elit di perkotaan menggunakan tanaman air teratai ini adalah sebagai tanaman hias guna menambah keindahan pekarangan rumah atau pertamanan. Di perdesaan pun teratai sudah lama banyak ditanam terutama di kolam-kolam yang berguna selain untuk hiasan kolam, juga untuk makanan ikan terutama ikan gurame.   


Pada jaman dulu, keagungan teratai selalu dikaitkan dengan upacara-upacara ritual. Pemeluk Hindu mem­persembahkan teratai ungu atau biru lembayung kepada Dewa Wisnu, teratai merah kepada Brahma, dan teratai putih kepada Syiwa. Masyarakat Budha pun menganggap bunga ini sebagai lambang kesucian. Hal ini tercermin dalam berbagai lukisan dan patung yang menggambarkan Sang Budha duduk bersemedi di atas bunga teratai yang sedang mekar.  

Sebagai tanaman hias, keindahan dan keanggunan teratai tak perlu diragukan lagi. Tanaman ini bisa berbu­nga beberapa kali dalam setahun, sehingga boleh dibi­lang masa pembungaannya tidak mengenal musim. Pada saat mekar, diameter bunga mencapai 25 cm.  

 







Tanaman teratai ada 2 jenis yaitu lotus (Nymphaea pube­scens Willd) dan Seroja (Nelumbium nelumbo Gaernth). Banyak orang mengira bahwa kedua tanaman ini sama, karena bentuk bunga yang memang serupa dan sulit dibedakan. Tetapi sebenarnya ada ciri-ciri tertentu untuk membedakan dan mengenali kedua tanaman ini. 

Jenis yang pertama, lotus, mempunyai ciri utama batang atau rimpangnya tumbuh tegak dalam air, buahnya pun masak dalam air. Daunnya yang bundar lonjong melipat dan bergerigi pada tepinya serta mengapung di permukaan air. Bunga lotus mekar pada malam hari dan pada umumnya berwarna putih. Akan tetapi, banyak pula dijumpai bunga yang berwarna merah atau merah jambu. Ada satu jenis lotus yang berwarna ungu atau biru lembayung, yang dikenal dengan Nymphaea ca­pensis Thunb. Jenis ini mekar pada siang hari. Di Inggris, 

tanaman air jenis ini dikenal dengan water lotus.  


Potensi tanaman teratai sebagai sayur dan obat sudah dikenal masyarakat Cina sejak ratusan tahun yang silam. Seluruh bagian tanaman , mulai dari akar, umbi, batang, daun, bunga, buah, dan biji, dapat diolah menjadi sayuran dan berkhasiat mengobati penyakit ­penyakit tertentu.  

Daun teratai banyak mengandung vitamin C dan sering dipakai untuk membungkus makanan yang ditim, seperti nasi tim dan tim ayam, untuk menimbulkan aroma khas teratai. Di samping itu, daun teratai yang telah dibakar dapat digunakan untuk mengobati luka memar dan bisul.  

Umbi teratai yang menyerupai ubi jalar tetapi ber­lubang-lubang ini banyak mengandung protein, vita­min C, B1, B2, dan asam dasar NH3, yang dapat menghangatkan tubuh serta menghilangkan memar.  

Sebagai makanan, biji teratai ternyata mengandung protein tinggi, vitamin C, dan senyawa kimia ragi. Oleh karena itulah teratai dipercaya dapat mengembalikan kekuatan tubuh dan memperlancar peredaran darah. Saat ini, di pasar swalayan banyak tersedia umbi kering dan biji teratai yang siap diolah sebagai bahan sup dan makanan ringan (snack).  

Akar rimpang teratai yang mengandung air, lodoh, dan berasa manis, dapat dimakan setelah direbus atau dipendam dalam abu. Tunas-tunas akar muda, yang banyak mengandung zat pati, dapat diolah menjadi sayuran lezat dan berkhasiat menyembuhkan diare. Sedangkan akar yang agak tua, liat, dan berserabut, air rebusannya bermanfaat untuk melancarkan air seni.   




Bandung, 17 Maret 2009

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
http://www.kabarindonesia.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar